Berlangganan

Dariku Untukmu yang Dulu Pernah Mendua, Terima Kasih Karena Darimu Aku Belajar Menyembuhkan Luka

Minggu, 13 April, 2025





    Hai, orang-orang yang dulu sempat menetapsejenak di hatiku, apa beritamu?

Kau pasti terkejut menerimai surat dariku ini. Tidak, saya tidak akan- membuka kembali memori lama. Jujur saja,aku pun tidak ingat di mana terakhir kali menaruh kuncinya. Hanya saja kemarin lusa, memori mengenaimu tidak sengaja melintas kembali saat saya sedang berbincang dengan kawan lama.

Dia menanyakan juga beritamu – yang saya seorang diri tidak tahu sebab kami telah lama tidak bersua. Oleh sebab itulah surat ini ada. Enggak sebab saya kembali peduli dengan cara tiba-tiba. Akan- tetapi, hanya saja ada ujar terimakasih yang ingin saya hinggakan kepadamu.


Pertanyaan dari berbagai kawan kembali menjebak rasa penasaran dalam hati:“Gimana beritamu saat ini? Baikkah?”
Dariku Untukmu yang Dulu Pernah Mendua, Terima Kasih Karena Darimu Aku Belajar Menyembuhkan Luka
apa berita? melalui www.tumblr.com

Kemarin lusa saya sedang membelanjakan waktu sendirian, hingga berbagai kawan lama hadir mendatangi. Percakapan basa-basi soal hidup pun naik ke permukaan. Mengawali dengan dari pekerjaan, keluarga, study, serta lalu pasti saja cinta. Namamu meluncur begitu saja disebutkan oleh satu dari sekian dari mereka.Wajar saja pikirku, mereka pasti menyangka saya tetap bersama denganmu.

Saat namamu disebutkan tidak ada perasaan apapun yang muncul. Tidak ada pendar kegembiraan dan juga rasa jengah yang menyesakkan. Saya biasa saja. Malah para kawan yang tidak mau untukkonfiden, tidak menyangka cerita kami akan- selesai begitu saja.


Kisah kami yang kukira sempurna nyatanya berhenti begitu saja. Enggak sebab ego yang sama besarnya, akan- padahal sebab satu dari sekian dari kami tidak kuasa untuk tidak mendua.

kamu mendua melalui www.tumblr.com

Aku tidak ingat lagi berapa tahun yang lalu kami berpisah. Yang saya ingat kami tidak lagi bersama sebab kau mendua. Pasti saja tidak ada person yang gampang lalai andaikan ditinggalkan dengan argumen demikian bukan?

Enak sekali pikirku waktu itu, kau melenggang berangkat sebabmenerimakan hatiyang baru. Tidakkah perjalanan kami selagi berbagai lama meninggalkan sekian ingatan? Tidakkah perjuangan yang dilakoni bersama mengguratkan rasa yang dalam?Akan tetapi, toh nyatanya kau tetap pergi. Memilih untuk menggenggam tangan yang baru, berlabuh ke hati yang baru.

Ah telahlah, tidak ada yang salah. Bisa jadi terbukti telah sejenis itu jalannya. Suratku ini tidak bekhawatir sumpah serapah dan juga amarah. Enggak pulabermaksud memojokkan, saya hanya inginberpesan, tidak boleh kau lakukan faktor yang sama dengan wanitamu yang sekarang. Sebab sungguh, mempunyai hati yang remuk redam itu rasanya menyakitkan.


Terbukti pedih serta sakit hati sempat sehingga kawan paling baik seusai kepergianmu. Akan- tetapi, saya tidak mengutuki, saya malah berterimakasih kini.

aku berterimakasih melalui www.tumblr.com

Perih, sedih, serta sakit hati. Pasti saja dulu mereka sangat bersahabat denganku. Mereka merupakan kawan terkaribku selagi berbagai waktu. Hari-hariku tidak sempat alpa oleh keberadaan mereka. Mengawali dengan dari membuka mata hinggajatuh terpejam di waktu malam, mereka rutin ada.

Pada akhirnya, saya pun menyadari sebenarnya saya harus mandiri serta berdiri di atas kaki sendiri. Seusai kepergianmu saya tidak dapat sangat bergantung pada mereka. Terbukti butuh waktuhingga saya dapat melepaskan mereka serta menyembuhkan jejak yang ditinggalkan. Akan- tetapi, saya berterimakasih sebabnya. Lumayan lumayan banyak hal-hal baikyang dapat kujadikan bekal. Pada akhirnya, merangkai cerita denganmu membikinku kenyang akan- pelajaran. Andaikan kami tidak berjumpa, bisa jadi tidak akan- kutemukan diriku yang tegar, sabar, serta penuh perhitungan matang sejenis sekarang.

Kau butuh tahu sebenarnya kini hari-hariku pun tidak lagi muram. Ada sosok baru yang telah ada di sisi, dirinya hadir menggantikandan melepaskan ingatan akan- dirimu hingga ke akar-akarnya. Dirinya yangsukses membikin bumiku kembali menemukan porosnya.Menggenggam tanganku tatkala saya sedang goyah, mengusap pelan pundakku demi menyalakan spirit.

Sekali lagi ku ucapkan terimakasih untukmu. Terimakasih sebab kami sempat berjumpa.

    Terimakasih sebab sempat meninggalkan, darimu saya belajar gimana tutorial memaafkan.

    Terimakasih sebab sempat mendua, darimu saya belajar gimana tutorial menyembuhkan luka.