Berlangganan

Kamu Bisa Jatuh Cinta Pada Siapa Saja. Saat Kalian Beda Agama, Jadikan 6 Hal Ini Patokan Berdua

Kamis, 17 April, 2025




Setiap pasangan pasti punya disparitas. Tapi, disparitas yang kalian punya dengan pacar jauh lebih fundamental. Disparitas itu jatuh di soal kekonfidenan. Ya, enggak hanya karakter alias kebudayaan kehidupan kalian saja yang tidak sama. Kalian serta dirinya bahkan tidak memanggil Tuhan dengan nama yang sama.

Tentu dinamika interaksi kalian tidak dapat disamakan dengan pasangan-pasangan lainnya. Tidak sama dari mereka, kalian serta pacar lebih terbiasa harus mengeluarkan usaha ekstra. Saat menghadapi interaksi beda agama, ada berbagai faktor yang terbukti harus lebih diperhatikan.

Kamu akan- menerima pertanyaan susah dari manusia. Semisal kesal, jawab saja dengan senyum ringan
Kamu Bisa Jatuh Cinta Pada Siapa Saja. Saat Kalian Beda Agama, Jadikan 6 Hal Ini Patokan Berdua

Beda agama melalui indonesianfilmcenter.cim

Kamu mengapa mau pacaran sama yang beda agama sih? ‘Kan ntar repot kawinnya…, Emang kalian udah direstuin keluarga? alias lebih genting lagi, Bunda dirinya gak bakal rese ngocehin pacar kalian tiap hari buat putus?

Tipe-tipe pertanyaan ini nih yang bakal lebih terbiasa kalian temui. Nggak cuma dari kawan dekat saja; bahkan manusia yang tidak sangat bersahabat denganmu juga dapat penasaran serta bertanya. Sebelum kalian menentukan untuk berpacaran dengan seorang yang tidak sama kekonfidenan, alangkah baiknya diskusikan terlebih dahulu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini. Jadi tatkala pertanyaan ini terlontar dari mulut seseorang, kalian berdua jawabannya sama. Capek memberikan jawaban pertanyaan yang kesannya “rese”? Nggak usah kesal, hehe. Jawab aja dengan senyum ringan.

2. Tidak boleh lupakan ritual agama atas nama rasa sayang. Apapun yang terjadi, kekonfidenan merupakan identitas diri kalian

Saling menghargai tidak boleh cuma di teori melalui instagram.com

Kalian akan- menemukan lumayan banyak sekali disparitas yang dikarenakan oleh agama masing-masing. Selain ritual saja, adat-istiadat keluarga pun akan- ikut tidak sama. Tidak sewajibnya kalian mencabut adat-istiadat serta ritual ini sebab pacar. Contohnya: semisal kalian serta keluarga terbukti biasa berangkat ke gereja di hari Minggu, relakanlah waktu nge-date kalian agar jadwalmu ke gereja tidak terganggu. Semisal kalian pantang makan daging sapi sementara dirinya malah suka, tidak boleh malah ikut-ikutan memakannya.

Apapun yang terjadi, agama merupakan identitas diri kalian. Tidak boleh dihilangkan dengan mencabut ritualnya pelan-pelan. Interaksi pacaran yang baik tidak akan- menghilangkan identitas individu yang ada di dalamnya, bukan?


3. Dalam interaksi beda agama, inisiatif lumayan kecil untuk saling menghargai akan- terasa sangat berarti

Hargai dengan perbuatan lumayan kecil melalui commons.wikimedia.org

    “Aku tadi udah makan siang, kok. Nggak di depan kamu, soalnya kalian lagi puasa.”

Dalam interaksi beda agama, mengidentifikasi sikap menghargai – kendati hanya lewat tindakan-tindakan lumayan kecil – malah berharga sekali. Dengan ini, kalian dapat mengidentifikasi sikap dewasa serta kepekaan tingkat tinggi.

Cobalah untuk tidak makan di depannya saat dirinya sedang puasa. Tidak boleh menuntut jadwal kencan tatkala telah waktunya ia bersembahyang. Bahkan kalian juga dapat sesekali bertanya mengenai kekonfidenannya. Tidak untuk ikut konfiden, pasti saja, tapi hanya untuk tahu saja. Toh tidak bisa jadi dapat bertoleransi semisal kalian tidak paham apa yang dirinya konfiden.


4. Hindari maksud merubah kekonfidenan dia. Tinggalkan saja itu untuk pakar agama!

Jangan paksa dirinya ganti agama

Atau bisa jadi tinggalkan saja pada hati nuraninya. Kekonfidenan terbukti dapat berganti, tapi ingatlah sebenarnya apa yang ia peluk waktu ini telah jadi pegangannya semenjak ia kecil. Naif andaikan kalian berpikir kalian dapat dengan gampang membujuknya untuk mengejar agamamu, jangankan dengan embel-embel cinta. Its a big no! Andaikan kalian tetap berniat merubah kekonfidenannya, alangkah baiknya kalian tidak boleh mencoba pacaran dengan seorang yang tidak sama kekonfidenan denganmu saja.


5. Bawa bergurau segala disparitas lumayan kecil yang ada. Anggaplah ini peristiwa untuk memperuntung ilmumu mengenai kaum yang tidak sama

Kamu jadi tahu mereka yang tidak sama melalui intisari-online.com

Bawa bergurau enggak bermakna mengejek, ya. Kalian dapat bertanya dengan tulus apa yang bikin kalian penasaran mengenai kekonfidenan dia, tapi berpikiranlah terbuka. Tidak boleh bertanya dengan niatan untuk mengatai alias menertawakan kekonfidenannya.

    “Bedanya ini sama itu apa sih? Kok dapat kayak gitu? Sejarahnya apa?”

    “Awalnya, saya kira kalian nyembah salib. Nyatanya saya salah ya… Hehehe.”


6. Cepat alias lelet kalian harus menuturkan disparitas ini. Agama merupakan isu yang sangat besar untuk dihindari.

Jangan dihindari melalui speedcookie.tumblr.com

Jangan menghindar. Selebih meminimalisir topik ini, malah kalian selebih gampang tertekan. Milikilah komunikasi yang perkasa serta jujur dengan pasanganmu. Isu pernikahkan alias pacaran beda agama bisa jadi tetap sangat tabu untuk diobrolkan jangankan di sekitar Indonesia. Akan- padahal kalian tidak butuh risi, andaikan kalian berdua telah mendiskusikannya dengan orangtua sendiri-sendiri serta mereka mau saling berdampingan

Sebagai penutup wacana hari ini, Zonepedia ingin meningkatkankan sebenarnya tidak boleh lalai untuk saling support pasangan kalian ya! Pasangan yang tidak sama kekonfidenan terbukti lebih lumayan banyak tantangannya, akan- padahal andaikan kalian berdua saling sayang mengapa tidak saling memperjuangkan? Ngomong-ngomong, siapa yang telah sempat menghadapi interaksi tidak sama kekonfidenan?