Berlangganan

Review Film The Martian.”Sendirian di Mars ? Siapa Takut





Scene Film The Martian melalui https://cinefilesreviews.files.wordpress.com
Review Film The Martian.”Sendirian di Mars ? Siapa Takut

Film Sains terbukti memiliki daya tarik tersendiri. Yang membikin makin memikat tatkala plot yang disajikan sanggup masuk dalam akal sehat walau belum sempat terjadi dalam bumi nyata sekalipun. Gravity serta Interstellar membuktikan film fiksi luar antariksa bisa menjadi terlalu memikat serta disambut akal sehat.

The Martian memasarkan cerita yang berhubungan dengan luar angkasa. Ridley Scott sutradara senior yang telah membesut film-film besar Hollywood didampuk untuk menyutradarai The Martian. Sementara Mat Damon sang “Jason Bourne” datang menjadi pemuka mutlak dalam film berdurasi 144 menit ini.

Dikisahkan The Martian perihal team Astronot NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) yang sukses mendarat di Mars. Kasusnya tatkala terjadi sebuah insiden, Mark Watney (Matt Damon) musti tersisa seseorang diri di Planet Mars.

Sementara seluruh awak astronot lainnya berpendapat Mark telah mati jadi ditinggalkan. Para astronot lenggang kangkung dalam perjalanan pulang ke bumi.

Akan tetapi, inilah kisah yang dijualbelikan untuk kamu. Gimana Mark Watney yang tetap hidup serta seseorang diri harus bersi kukuh di Mars sambil berharap ada secercah andalan bisa kembali ke Planet Bumi asalnya.

Dengan segala upaya serta perlengkapan yang minim di Planet Mars yang tandus serta tanpa oksigen, Mark Watney bekerja keras seseorang diri untuk bisa menghubungi Bumi, membuktikan dia tetap hidup. Sambil menantikan segala kemungkinan yang terjadi, Mark musti bersi kukuh hidup dengan makanan apa adanya serta gimana menyiasati makanan untuk hidupnya tersebut.

Kisah makin memikat tatkala NASA sukses mengenal kalau' Mark Watney tetap hidup. Alur pun berlanjut. Penonton diberbagi babak baru, gimana NASA yg bermarkas di bumi serta team astronot yang dalam perjalanan pulang bisa mengevakuasi Mark Watney.

Babak Mark Seseorang diri dalam menyambung hidup di Mars serta gimana NASA memutar otak untuk mengevakuasi Mark Watney menjadi suguhan mutlak dalam Martian.

Sebagai info film The Martian adalah penyesuaian dari novel sains fiksi berjudul yang sama karya dari penulis Andy Weir. Buku The Martian seorang diri masuk dalam New-York Times best seller serta menduduki posisi ke-duabelas dalam buku fiksi terlaris.

Membandingkan buku serta film terbukti rutin menjadi polemik tersendiri. Ada yang puas tatkala film dihadirkan serta ada juga yang sedih tatkala pembaca buku tak menerimakan ekspektasi yang ‘wah’ tatkala timbul dalam wujud film.

Untuk film The Martian sendiri, rasa-rasanya Ridley Scott sanggup menghibur serta merebut hati penonton film-film sains fiksi. The Martian sanggup tampil gress, memikat, membikin penasaran, juga masuk akal dengan segala desain sinematografi yang diberbagi terhadap penonton.

The Martian menjadi titik balik Ridley Scott sebagai sutradara tatkala sebelumnya melempem lewat film Robin Hood, The Counselor, serta yang terakhir adalah Exodus: Gods & Kings yang bisa disebut menerima sambutan dingin penonton di seluruh dunia.

Bahkan Ridley Scott yang sebelumnya sukses lewat film Alien pada tahun 1979, menerima reaksi “biasa-biasa saja” tatkala ingin mengulang keemasan kisah Alien lewat film The Prometheus.

The Martian menjadi film penyelamat bagi Ridley Scott untuk waktu ini serta sejajar dengan karya-nya sejenis Black Hawk Down serta Kingdom of Heaven yang timbul setelah era Milenium.

Berbicara sang bintang di layar, timbul kembali nama Matt Damon yang menjadi pemuka mutlak dalam gelaran The Martian. Film ini menjadi film ke tiga Matt Damon yang memungut genre sains fiksi serta berkata luar angkasa.

Sebelumnya Mat Damon juga datang dalam Interstellar serta The Elysium, walau tak bisa disebut mumpuni film-flm tersebut, akan- tetapi belum (terlalu) dalam melampiaskan penonton yang menyukai sains fiksi.

Ketersambungan tiga sentrum; Mat Damon di Mars (sendirian) – NASA yang diwakili Jeff Daniels di Bumi – Jessica Chastain di pesaawat ulang-alik, sanggup dibangun Ridley Scott menjadi tontonan penuh emosi serta lezat dalam setiap adegan film ini berlangsung.

Unsur komedi baik yang ditampilkan lewat Matt Damon dalam aksi-nya di Mars, para team NASA di bumi yang terkesan (kadang konyol), serta nuansa solidaritas serta kelucuan pada awak kru astronot menjadi tontonan intelektual, mengganggu akal sehat, serta pastinya menghibur penonton.

Pertanyaan selanjutnya, malah mengajak alias menantang akal sehat kita, apakah faktor ini bisa terjadi ? mungkinkah di era depan faktor sejenis ini bisa terjadi ? itu dikembalikan terhadap penonton untuk mekualitas-nya.

Ide Brilian Andy Weir yang sinting serta liar membuktikan sebenarnya The Martian tak bisa disangkal akan- tetapi juga tetap menjadi misteri dalam pengetahuan serta kebudayaaan orang-orang nantinya. Dalam faktor cerita dalam film ini, Drew Godard sanggup menyajikan dengan cara brilian lewat skenario cerita yang ditulisnya.

The Martian bagi para penyuka genre film sains fiksi, pastinya akan- masuk dalam katalog tentu sebagai film sains fiksi yang bagus serta memikat.

Dalam sebuah adegan Mark Witney mengatakan,”Hi, I’m Mark Watney and I’m still alive … obviously.” Akan- tetapi, di satu peluang Mark Watney mengatakan,”Fuck you Mars.”

Silahkan kamu mengantar Mark Watney selagi ada di Mars serta kalau' kamu simpati silahkan kamu menebak apalah Mark Watney bisa pulang ke Bumi. Selamat menonton

Kualitas: 8/10 Bintang