Berlangganan

Inilah Cara Menikmati Dalam Kesendirian






Inilah Cara Menikmati Dalam Kesendirian
alone melalui https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaqMWFDLWwJ3bhn6l0J-4DXknVnQcWydUN5R8ZuraDHrxyByJ6lqmuG2Jkqw_ZK98CJYR5CB-QJC1N_SkWJ6s3RcQx2rvieY-Nr1TbEDc2UkmH-qw0Wjr2GWIJqoHM-oyQcdD840EuDx7z/s320/2923_1154010407405_7842001_n.jpg

Kita tentu sempat berbagai kali mendengarkan ataupun membaca status messenger person yang merasa kehidupannya bosan. Jenuh sebab tidak ada faktor yang dapat dikerjakannya. Ataupun merasa kesepian, sebab tidak ada orang-orang dikurang lebihnya. Serta dapat jadi, kami sendirilah yang mengalami faktor sejenis itu saat ini. Kami jenuh begitu juga enggan melaksanakan sesuatu. Disatu segi merasa jenuh dengan rutinitas, tapi sangat enggan untuk melaksanakan faktor yang baru. Ataupun jenuh sebab tidak melaksanakan apa-apa begitu juga enggan untuk melaksanakan apa-apa. Ini membingungkan, tapi yang sempat mengalaminya, tentu mengerti.

Kita, orang-orang, terbukti makhluk yang agak sulit dimengerti. Kadang kala, disaat kami sedang bekerja ataupun berkumpul bersama dengan kawan-kawan serta kenalan, kami tidak menikmati saat itu serta mengkhayalkan alangkah membahagiakan andaikan kami dapat menjauh dari sana serta menikmati kesendirian. Bisa jadi sebab kami tidak menyukai pekerjaan ataupun salah satu kawan kita, dapat juga kami tidak menyukai topik yang sedang dibahas tatkala berkumpul tersebut.

Ketika kami telah mempunyai waktu seseorang diri di kediaman ataupun di kontrakan, kami justru bimbang sebab ingin berkumpul bersama dengan kawan serta kenalan. Kami jenuh sebab tidak ada yang dapat kami dengarkan, kami bicarakan, serta kami lakukan. Serta saat itu kami mengkhayalkan alangkah nikmatnya andaikan kami saat itu dapat ganti situasi dimana kami dapat berkumpul dengan kawan serta kenalan.

Cukup lumayan banyak dari kami yang lebih terbiasa lalai tutorial untuk menikmati kesendirian. Alih-alih menikmati kesendirian, kami justru berhayal dapat menghapus peristiwa kesendirian itu. Kami memusuhi kesendirian, tatkala saat kesendirian itu tiba, serta berharap dapat seseorang diri tatkala kami sedang berkumpul dengan person lain.

Ada lumayan banyak pekerjaan yang menunggu serta yang sedang kami kerjakan. Ada lumayan banyak mimpi ingin ingin kami kejar. Ada lumayan banyak ingatan yang ingin kami lupakan. Sibuk. Kami rutin sibuk. Otak kami yang paling sibuk, sibuk mempertimbangkan era kemudian serta sibuk mempertimbangkan era depan. Kami sibuk mengatur apa yang berada diluar tubuh kita, tapi kami lebih terbiasa melupakan apa yang berada di diri kita.

Kita lalai sebenarnya kesibukan yang kami jalani, itu sebab tangan serta kaki kami bekerja bersama kita. Mata kami serta indra kami yang lain, fokus mendapat info dikurang lebih kita. Semua organ kami bekerjasama dengan kami untuk mengikuti mimpi yang kami inginkan. Tapi, kami tidak sempat sekalipun berterima kasih terhadap mereka. Pernahkah kami memijat kaki kami sendiri, berterima kasih sebab telah bertahun-tahun melayani keinginan kami bergeser dari satu letak ke letak lain. Pernahkah kami mengusap tangan kami serta berterima kasih sebab telah mengambilkan apapun yang kami butuhkan. Kami lebih terbiasa berterima kasih terhadap person lain, tapi tidak terhadap diri kami sendiri.

Ajah Brahm, dalam bukunya ‘Si Cacing serta Kotoran Kesayangannya”, berkata, ada tiga pertanyaan besar yang butuh kami jawab dalam kehidupan ini. Pertama, “kapankah waktu terpenting?”. Kedua, “siapakah person terpenting?”. Ketiga, “apa faktor yang terpenting untuk dilakukan?”. Jawaban dari ketiga pertanyaan itu merupakan, ‘saat ini’, ‘orang yang bersama kita’, ‘peduli’. Tatkala kami sedang sendirian, saat itu, kami tidak mempunyai person lain yang bersama kita. Tidak ada person lain, sebab itu, person yang terpenting saat kami seorang diri merupakan diri kami sendiri. Andaikan kami gabung jawaban ketiga pertanyaan itu, maka yang harus kami lakukan tatkala kami seseorang diri merupakan “peduli terhadap diri sendiri”.

    Jadi, tatkala kami sendirian, tidak butuh lagi kami merasa berkecewa serta merasa kesepian. Nikmatilah waktu seorang diri itu untuk peduli pada diri kami sendiri. Nikmatilah waktu itu untuk memanjakan diri kami sendiri. Berterima kasih lah terhadap tubuh kita. Berterimakasihlah terhadap setiap kaki kita, terhadap tangan kita, terhadap indra kita, terhadap jantung kita, terhadap paru-paru serta seluruhnya yang dapat kami rasakan. Serta pastinya, dibalik terimakasih kita, bersyukurlah terhadap pencipta kami yang telah memberbagi kesehatan terhadap tubuh kita, serta menciptakan nya sesempurna wujud.